Tab Menu F

Jumat, Juni 13, 2008

TAUSIAH (menanti Pengumuman Hasil UN 2008)


Setelah lama ga' nge-blog, malam ini saya merasa ada sesuatu yang harus disampaikan melalui blog ini.

saya teringat pertemuan terakhir di kelas XII (dua bulan yang lalu) ketika saya melaksanakan KBM menjelang ujian nasional, saya ilustrasikan bahwa "bisa saja sepuluh tahun yang akan datang ada dokter spesialis di rumah sakit swasta terkenal di jakarta yang merupakan alumni SMA 94 lulusan tahun 2008; kemudian secara tak sengaja bertemu dengan temannya satu angkatan -yang kebetulan tidak lulus ujian nasional pada tahun itu- tapi ternyata dia sekarang adalah.... sebagai pemilik rumah sakit mewah tempat dokter itu bekerja!"

maksud dari ilustrasi yang saya gambarkan tadi adalah bahwa UN BUKANLAH SEGALANYA! dalam artian kalaupun seandainya tidak lulus UN, bukan berarti segalanya telah berakhir. lulus UN bukan jaminan kesuksesan seseorang dimasa datang, sebaliknya tidak lulus UN bukan berarti menutup pintu kesuksesan seseorang dimasa datang.

Kita semua berharap, berdo'a, dan berkeyakinan agar semua siswa/i 94 lulus UN sebagai pembuka jalan untuk meniti anak tangga berikutnya menuju kesuksesan. karena itu bersyukurlah bagi siswa/i yang lulus UN tahun ini, tetapi harus tetap ingat jangan sampai berlebihan dalam mengungkapkan kegembiraan tersebut, karena mungkin ada teman atau saudaramu -di sekolah lain- yang kebetulan tidak lulus tahun ini.

Kita semua tidak ingin, bahkan sangat tidak suka, bila ada teman yang tidak lulus UN -atau mungkin kamu sendiri yang tidak lulus UN. tetapi kita harus kembali ingat pesan Allah SWT :
"boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak Mengetahui." (al-Baqarah 216)

ada rahasia besar dari Allah swt dibalik kegagalan yang telah, sedang, atau akan kita alami yang tidak tampak oleh mata kita; yang ternyata kegagalan tersebut adalah batu loncatan -yang dianugerahkan Allah- yang dapat melejitkan kita ke tempat yang jauh melampaui orang lain yang dulu kita anggap lebih beruntung dari kita.

Kecewa?... boleh! sedih? silahkan. (manusiawi koq). tetapi kesedihan dan penyesalan saja tidak akan merubah keadaan!, jadi jangan sampai membenci kegagalan yang sedang kita hadapi, karena akan lebih menyesal lagi setelah tahu hikmah dan rahasia Allah dari kegagalan yang kita temui.

ORANG SUKSES adalah bukan orang yang tidak pernah gagal. tetapi orang sukses adalah orang yang mampu bangun dari kegagalan!


TUNGGU DULU !
ini hanya 'seandainya tidak lulus'. hal yang paling pahit yang mungkin kita temui.

yakinlah antum semua lulus. karena segala upaya sudah kita lakukan (berdo'a dan berusaha/belajar). maka TABAH & TAWAKAL adalah sikap kita yang terakhir dalam menerima ketentuan dari Allah SWT. kita harus meyakini bahwa apapun keputusan (taqdir) Allah adalah yang terbaik untuk kita. kalaupun kita rasakan keputusan tersebut tidak baik saat ini, kita harus tetap yakin kebaikan itu akan kita dapati besok, lusa, atau bulan depan, dan seterusnya yang waktunya dirahasiakan Allah SWT.

Bagaimana kalau yang tidak kita inginkan terjadi???
kita hanya dapat bermohon kepada Allah : Allahumma innaa la nas'aluka roddalqodho, walakin nas'aluka lutfa fihi. "Ya Allah, kami tidak berharap Engkau batalkan kehendak/takdir-MU, (baik yang terdahulu maupun yang akan datang); yang kami mohonkan ya Allah, apabila Engkau takdirkan kami tertimpa sesuatu, timpakanlah kami dengan lemah lembut; kalaupun kami harus terjatuh, biarlah kami terjatuh dalam tumpukan jerami..."

kalaupun Allah mentakdirkan gagal, kita berharap kegagalan ini tidak membuat terpuruk, tetapi justru membuat kita terpacu, memantul, bahkan melejit melampaui target yang diharapkan oleh kebanyakan orang. (ingat ilustrasi saya tadi)

Kita harus sadari bahwa tidak ada kegagalan yang terjadi kecuali atas kehendak Allah sesuai dengan rencana-Nya, sebagaimana tidak ada keberhasilan kecuali juga sebagai wujud dari rencana-Nya. Karena itu sikap yang terbaik ketika mengalami kegagalan adalah rela, ikhlas, ridho atas segala rencana Allah, dan ketika mengalami keberhasilan harus bersyukur atas rencana Allah tersebut.
print this page Cetak Halaman ini







hasil UN 2008
click di SINI